Kamis, 30 September 2010

Seks Pelajar SMU Di Cianjur & Surabaya

Sejak gegernya berita pesta seks siswa SMA di Cianjur, oknum siswi-siswi SMA yang nakal dan gemar menggaet om-om, entah panggilan atau ketemu spontan ditempat umum tiarap. Akibatnya, om-om nakal  yang biasa jalan bareng mereka dan ketagihan jalan ditemani gadis-gadis ABG ikut kelimpungan.


Menjadi sulit mendapatkan para siswi yang suka nyambi ketika membutuhkan cewek imut-imut, khususnya dikawasan Kota Cianjur untuk diajak kencan. Setidaknya dalam jangka sementara waktu.

Aku telah dengan berbagai cara berusaha menjaring ditempat-tempat biasa mereka mangkal. Halaman Swalayan Harimat, depan Kantor Pos Cianjur, atau tempat-tempat kerumunan saat menunggu angkutan kota, yang biasanya jadi pangkalan anak-anak SMA, atau remaja seumurnya sepi. Sebelum skandal ini mencuat akan dengan mudah mendapatkan buruan hanya dengan cara nyetel lagu dari tape mobil dikeraskan dan kaca mobil dibuka.

Setiap siswi yang seperti memisahkan diri dari kerumunan temannya, hanya berdua atau bertiga misalnya, sambil menunggu angkutan dengan mudah dekati. Menurut yang sudah pengalaman, tatapi wajah cewek-cewek itu satu persatu, bila ada yang balas menatap, maka boleh berharap.

Tapi tidak hari-hari ini. Tidak sekarang. Dengan posisi menjadi daerah wisata, dan nilai-nilai yang makin melonggar, membuat remaja Cianjur cenderung lebih bebas dalam bergaul. Tekanan ekonomi, glamournya pergaulan sesama anak SMA masa kini derasnya konsumerisme, dan kurangnya perhatian merupakan alasan yang lain lagi, membuat mereka bebas.

Gita,16,misalnya menuturkan dia bebas bergaul dan nyambi, menemani om-om genit berkantong tebal, karena teman-temannya banyak yang seperti itu. Ayahnya bekerja di perusahaan furniture yang hanya pulang seminggu sekali, ibunya membantu keuangan keluarga, dengan jualan dipasar pulang menjelang malam.

Kosongnya rumah membuat dia bebas. Lalu dia bersama teman dengan remaja-remaja yang longgar. Ketika ditemui, Gita bersama temannya yang juga bebas dan siap diajak jalan.

Nggak takut hamil> Takut sih, tapi kan itu menjadi resiko, jawabnya enteng. Ketika ditanya pengetahuan dia tentang seks, gadis belia ini menceritakan pengalaman teman-teman sesama siswi yang suka nyambi dan sekaligus cara menghindari kehamilan.

Kata teman-teman, setelah gituan langsung minum sprite atau cocacola, dijamin aman, jawab Gita. Merokok saja bisa menggugurkan janin, jawabnya lagi sambil tertawa.

Sungguh menyedihkan pengetahuan sex anak-anak Cianjur ini. Bagaimana mereka bisa selamat sampai dewasa tanpa hamil, dan menggugurkan kandungan? Ya minum sprite,coca cola pencegahan saja. Kalau telat haid, harus beli obat dari apotek. Dalam jangka 2bulan sudah harus gugur, jelas Gita.


Beberapa remaja putri berstatus pelajar yang berasal dari keluarga elite atau kaya ternyata menyambi atau mempunyai pekerjaan sambilan sebagai pelacur. Para pelajar sekolah favorit di Surabaya ini memasuki dunia porstitusi kelas tinggi dengan tarif antara Rp 500.000-Rp 800.000 untuk sekali kencan. Cara menjaring mangsanya adalah dengan memanfatkan fasilitas chating di internet dan situs jejaring sosial Facebook.

Hal tersebut terungkap saat Unit I Sat Pidum Reskrim Polwiltabes Surabaya membongkar sindikat prostitusi yang melibatkan remaja usia 15 tahun-18 tahun. Para anggota sindikat ini bukan remaja-remaja dari keluarga miskin melainkan para warga Surabaya yang juga pelajar SMA dan SMK favorit alias sekolah elite.

AKBP Anom Wibowo, kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya, Minggu (31/1), menjelaskan, selain mereka sebenarnya ada mahasiswi dan karyawati yang terlibat tetapi dari segi usia tidak menyalahi hukum. “Hanya yang di bawah umur 18 tahun yang bisa dijerat Pasal 2 junto 17 UU Nomor 21 tahun 2007 (tentang Perdagangan Orang, Red) dan Pasal 88 UU nomor 23 tahun 2002 (tentang Perlindungan Anak, Red),” katanya.



Fakta bahwa para pelajar menyambi sebagai pelacur itu berasal dari keluarga mampu dan mapan diketahui setelah tujuh pelaku prostitusi diperiksa di lantai III Gedung Sat Reskrim Mapolwiltabes Surabaya. Lima di antaranya ternyata pelajar sekolah-sekolah favorit, yaitu EL, FT, MD, LS, dan RS. Polisi kemudian meminta orangtua masing-masing ke mapolwiltabes untuk menjemput anak mereka. ”Para orangtuanya datang bermobil. Mereka terkejut dengan ulah anak-anaknya.. Bahkan ada yang histeris ketika tahu anaknya terlibat prostitusi,” ungkap salah satu penyidik.

Tingkat kemapanan ekonomi mereka juga terlihat dari cara berpakaianponsel yang dipakai, dan asal sekolah, yaitu sekolah negeri dan swasta favorit. Alasan para pelajar itu terlibat prostitusi karena ikut-ikutan agar “gaul” dan bisa mendapatkan uang saku lebih banyak.


Polisi mengamankan dua tersangka, yaitu germo bernama Endry Margarini alias Vey (20), warga Dukuh Kupang Timur; dan Ach Afif Muslichin (21), warga Candi, Sidoarjo. Vey, yang sedang hamil sembilan bulan ditangkap pada hari Sabtu (30/1) siang.

Beberapa jam setelah ditangkap, Sabtu sore, Vey dibawa ke RS. Polri Moh. Dahlan, di belakang Gedung Sat Reskrim, untuk melahirkan. ”Dia melahirkan secara operasi caesar. Anaknya laki-laki tapi belum menikah alias tanpa suami,” tambah Anom.

Kedua tersangka ditangkap di rumah masing-masing setelah polisi menggerebek kamar 514 Hotel Malibu, di Jl Ngagel. ”Selama dua pekan pengintaian kami melihat banyak remaja putri nongkrong kemudian kami ikuti. Ternyata mereka melakukan tindakan porstitusi” imbuh AKP Arbaridi Jumhur, kanit I Pidum, yang mendampingi Anom.

Hasil pemeriksaan didapat dari pria hidung belang berinisial DR, dia mengaku membooking LS lewat internet melalui akun Facebook dengan alamat email surabaya_girls@yahoo.com. Akun milik Vey itu dilengkapi foto-foto gadis-gadis yang dijual. Adapun komunikasi dilakukan calon pembooking via chating melalui Yahoo Messenger (YM) dengan operator Afif.


Setelah sepakat, DR atau para pria hidung belang lain menunggu di hotel, dan didatangi pelacur-pelacur belia berstatus pelajar. Setelah “bekerja” para gadis akan menemui Afif atau Vey untuk bagi hasil. Menurt Afif, mereka memperoleh 50 persen, sedangkan 10 persen lainnya dibagi antara Afif dan Vey. ”Saya biasanya dapat Rp 100.000,” lanjut Afif. Wah mau jadi apa negara kita kalau pelajarnya seperti ini...

sumber http://www.flobamor.com/forum/pengetahuan-kesehatan/900-mengungkap-bisnis-seks-anak-sekolah-di-cianjur.html
 sumber: http://www.slidegossip.com/2010/02/pelajar-sekolah-elite-menyambi-jadi.html

Rabu, 29 September 2010


Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, 
ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

 Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. 
Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. 
Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. 
Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. 
Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.


Engkau adalah penyejuk mataku
yang menentramkan hatiku
hadirmu bagaikan bunga yang bersemi
mewarnai kehidupanku
Engkau adalah penyejuk mataku
yang menentramkan mataku
kau bagaikan embun pagi
yang mengisi ruang hati
Selamanya kita jalinkan
cinta dan kasih sayang
selamanya kita bersama
berjuang di jalan-Nya


I Need you more then I can say

I wish I knew how it would feel to be free
I wish I could break all the chains holding me
I wish I could say all the things that I should say
Say 'em loud say 'em clear
For the whole wide world to hear

I wish I could share
All the love that's in my heart
Remove all the bars that keep us apart
And I wish you could know how it is to be me
Then you'd see and agree that every man should be free

I wish I could be like a bird in the sky
How sweet it would be if I found I could fly
Well I'd soar to the sun and look down at the sea
And I'd sing cos I know how it feels to be free

I wish I knew how it would feel to be free
I wish I could break all the chains holding me
And I wish I could say all the things that I wanna say
Say 'em loud say 'em clear
For the whole wide world to hear
Say 'em loud say 'em clear
For the whole wide world to hear
Say 'em loud say 'em clear
For the whole wide world to hear

One love one blood
One life you've got to do what you should
One life with each other
We got to carry each other Carry each other
One One One One One...

I knew how it would feel to be free
I knew how it would feel to be free
 
 A sign of time - I lost my life forgot to die Like any man a frightened guy I'm keepin' memories inside a woollen glove. But I know I'm more than sad and more today 
I'm eating words too hard to say

A single tear and I'm away
away and gone.

I need you - so far from hell so far from you
'Cause heaven's hard and black and grey
You're just a someone gone away
you never said goodbye.

Why lover why? Why do flowers die? Why lover why?
Why lover why? Why do flowers die? Why lover why?

Every time I hear your voice
you heard my name
Your built the fire
wet the flame
I swim for life
can't take the rain - no turning back.

I need you - so far from hell
so far from you

I wish I knew how it would feel to be free
I wish I could break all the chains holding me
And I wish I could say all the things that I wanna say 
 Why lover why? Why do flowers die? Why lover why?



Senin, 27 September 2010

Wanita Agar Engkau Bahagia


Tidak ada kecantikan bagi seorang wanita, tiada pula keindahan, harga diri dan kedudukan kecuali beriman kepada Allah swt. Apabila dirinya tegak di atas jalan ini, maka dia lah wanita yang mendapat petunjuk, diterima amalnya dan menjadi wanita pilihan disisi RabbNya.

Namun, jika dia melepaskan jalan kebenaran tersebut,kafir terhadap Tuhannya, mengingkari agamanya dan melepaskan tuntutanNya, maka dia lah cermin kepada wanita yang murahan, hina dan terbuang.

Pada saat itulah sinar kecantikan seorang wanita mulai menghilang, walau berkalung gugusan bintang di langit, meskipun bermahkota bintang gemini dan matahari terbit di keningnya.

Wahai wanita muslimah yang jujur, wahai wanita mu'minah yang selalu kembali kepada Allah.

Jadikanlah dirimu itu seperti sepohon kurma. Jauh dari keburukan, menjulang tinggi menghindar dari sifat mengangau. Dilempar dengan batu dia menjatuhkan buahnya, tetap hijau pada musim panas mahupun dingin dan memberikan manfaat kepada sekalian manusia.

Jadilah engkau orang yang menjauhi perkara-perkara yang rendah, keperibadianmu terjaga dari segala pola hidup yang menipu rasa malu. Ucapanmu adalah zikir, pandanganmu melahirkan ibrah, diammu adalah berfikir.

Saat itulah engkau mendapatkan ketenangan dan akan diterima oleh penduduk bumi. Tercurah segala pujian yang baik-baik, doa yang jujur dari semua makhluk, dan Allah swt akan menjauhkanmu dari awan kesempitan, bayang-bayang ketakutan, dan gumpalan kekeruhan.

Tidurlah berbantalkan curahan doa orang-orang mu'min, lalu bangunlah untuk meraih pujian yang ditujukan kepadamu. Saat itulah engkau mula menyedari bahawa kebahagiaan bukan terdapat pada simpanan harta, kad kredit dan kereta, rumah yang bagaikan istana, mahupun pada kasih nya seorang manusia, namun pada ketaatan terhadap Zat Yang Maha Terpuji. Kedamaian hidup bukan pada hiasan keduniaan, bukan pula mengabdi kepada hamba, namun kepada kepatuhan terhadap Zat Yang Maha Mulia.

Pesanku, jadilah seorang wanita yang bermaruah, yang punya kedudukan tinggi di sisi Tuhannya. Di mana namanya sentiasa disebut-sebut dalam kalangan para malaikat, dan yang berjaya memperoleh cinta yang Teragung, iaitu cintanya Ya Rabb lantas menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.

تنظر إلى وتدعونني بالمضطهدة
ببساطه بسبب ما أرتديه
انت لا تحكم على مافي داخلي
بل تحكم على لباسي الذي افتخر به
جسدي ليس متعه لعينيك
إذا أردت ان تخاطبني فخاطب عقلي
وليس شكل أنوثتي
أنا شخصيه مستقله بذاتي ولست رقيقة لك
ولا أهتم إلا برضى ربي عز وجل
أنني أمل صوتاً مسموع
وفي قلبي سأحمل كلام ربي وأنشره

ليس الرجال هم من فرضوا علي لبس هذا
إنما هو أمر ربي عز وجل وعلي أن أطيعه
الخام الأسود ليس هو الشي الذي ابتغي تحريره
فقد فرض علي من سنين وهو طريقي للنجاح والرقي
وبه استطيع تسلق الجبال وعبور البحار
ومنه توسعت مداركي ووصلت للكل الدرجات
ربي سبحانه وتعالى اعطاني الحريه
عندما أرسل لنا الأسلام
 أرسله لي ولك


Sumber : Laa Tahzan

Sabtu, 25 September 2010

Putriku Sayang, yang Tetap Teguh Dalam Berhijab

Ku ingin bercerita.. bercerita ttg seorang teman yg begitu istiqomah dg hijabnya.

Dia, sebut saja namanya putri, gadis manis teman kuliahku..
Awalnya sih kami gak begitu akrab, hanya saat semester akhir kami sering ngobrol2 bareng.. berbagi ttg ilmu agama dan sering tukeran buku2 agama, apalagi buku2 ttg nikah dan ttg jilbab..
Setelah lulus kuliah, kami sangat jarang berkomunikasi. Apalagi rumah kami jauh, aku pun sudah disibukkan dengan kegiatanku magang di sebuah rumah sakit di daerahku.
Hmm, nomer HP putri ganti pula. Sampe beberapa bulan kami gak pernah komunikasi. Tapi denger denger dari temen, putri nyari kerja di daerah Jakarta.
Setelah itu, aku berusaha cari tau nomer HPnya ke temen2, pada ngasih tau sih beberapa nomer HP putri,, ahh tapi gak ada yg aktif 1 pun.
Tak menyerah aku terus tanya ma temen2, dan akhirnya ketemu juga nomer HP putri yang aktif.
Trus aku langsung sms dia , Tanya kabar dan sekarang kerja dimana.
Alhamdulillah putri bales pesan dariku,
Dia memberitahu bahwa kabarnya baik, tapi ternyata dia gak betah kerja di Jakarta dan dia sudah pulang lagi ke Klaten.

Beberapa minggu kemudian aku sms putri lagi, tanya sekarang dia kerja dimana.
Hmm, ternyata dia belum dapat kerja. Dia cerita bahwa sebenarnya dia sudah mendaftar di beberapa rumah sakit, dan telah diterima di 2 rumah sakit, tapi sayangnya, rumah sakit itu tidak membolehkan karyawannya berkerudung. tanpa pikir panjang, putri langsung menolak dan ia memilih untuk tidak jadi bekerja di rumah sakit tersebut. Putri gak mau kalo harus bekerja tapi harus menanggalkan pakaian muslimahnya. Putri yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rizqi, Allah Maha Kaya, dan Allah pasti akan menolong hamba-Nya yg bertaqwa.

barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia mengadakan baginya solusi. Dan memberinya rizqi dari arah yang tak disangka-sangkanya. [QS Ath-Tholaq (65) : 2-3]

hari berganti hari, minggu berganti minggu, aku sms putri lagi, yah tanya masalah kerjaan lagi. Dan ternyata dia belum juga dapat kerja. Dia mendaftar di beberapa tempat dan belum juga ada jawaban.

Begitu terharu diriku saat mengetahui itu, begitu sabar dia menghadapinya, dia tak pernah mengeluh, padahal dulu dia jelas2 sudah diterima bekerja di rumah sakit, tapi karena ia gak mau melepas kerudungnya maka ia pun sampe sekarang masih nganggur.
Sampe suatu hari, aku sms dia lagi,, yah lagi2 tanya ttg kerja..
Dan dia jawab, sekarang dia sudah diterima di sebuah perusahaan dan pendapatannya pun jauh lebih banyak daripada pekerjaan yg ia lamar di rumah sakit dulu.

Alhamdulillah, aku pun ikut senang akhirnya ia mendapatkan pekerjaan tanpa harus melepas kerudungnya.

Sesuatu yang sangat berkesan bagi ku adalah ia memilih meninggalkan pekerjaan yg mengharuskan ia melepas kerudungnya, dan setelah ia memilih untuk tidak menerima pekerjaan itu ia pun tetap bersabar dalam menghadapi masa nganggur yang lumayan lama, dan semua itu ia lakukan karena cintanya kepada Allah, ia tak mau bekerja sedangkan ia harus berpakaian yg tidak islami.

Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan. Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.
 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” 
(QS. Alam Nasyrah : 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah : 6)

Subhanallah,
Janji Allah itu pasti.

Dimanapun sekarang kau berada wahai putriku sayang –lhoh jadi kayak judul nasyidnya Hijjaz- semoga Allah selalu memberkahimu..

Semoga bisa diambil ibrohnya dari cerita sahabatku ini. Afwan ya bahasanya amburadul, gak beraturan dan mungkin kosa katanya aneh.. hikz hikz ^_^
_________________________________________________________
bagi yg ingin share silakan, copas juga silakan, jangan lupa ya cantumkan linknya ^_~

jazakumullah ^_^




Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mereka membentuk
gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran adalah upaya dalam pencarian identitas itu.
KAWASAN Cilaki; Bandung, suatu sore. Matahari mulai menepi. Tak seluruh siluetnya jatuh ke jalanan. Kerimbunan pepohonan menghalanginya. Dalam teduh, tiga remaja terlihat sedang duduk-duduk. Mereka pelajar sekolah menengah atas yang sedang membunuh waktu, menunggu tibanya jadwal bimbingan belajar.
Dari kejauhan, sepeda-sepeda motor menderu-deru. Jumlahnya belasan. Mereka jalan beriringan. Pedalnya dibuat meraung-raung, walau kecepatannya tak lebih kencang dari pembalap paling bego sekalipun.
Mereka melintasi tiga pelajar itu. Mereka, seperti tiga pelajar itu, semuanya berseragam putih abu. Tapi kedua kelompok jelas dari sekolah yang berbeda, dan mungkin tak saling kenal. Sebagian pengendara menyembunyikan seragam putih-abu itu di dalam jaketnya.
Tepat di depan ketiga pelajar, salah satu pengendara motor terjatuh, seperti disengaja. Sontak saja teman-temannya melimpahkan kesalahan kepada tiga pelajar itu. “Maneh budak mana, tong macem-macem ka aing,” bentak salah satu pengendara motor itu. (Kamu anak mana, jangan macam-macam. )
Tiga pelajar tadi tak merespon. Merasa di atas angin, para pengendara itu melampiaskan kebinatangannya. Salah seorang mulai memukul. Dan ketika ketiga pelajar itu tak menunjukkan perlawanan, yang lain makin berani dan mulai ikut memukul. Adegan selanjutnya sudah bisa diduga, pengeroyokan tanpa alasan berlangsung dalam waktu cepat. Dua di antara tiga pelajar itu babak belur.
Antoni Adi Krisna, salah satu pelajar dari SMUN 9 Bandung , dipukuli bertubi-tubi. Darah segar mengalir dari hidungnya. Pelajar lainnya dari sekolah yang sama, Muri Nugraha, dipaksa untuk menyerahkan barang berharga. Dompet pun melayang. Seorang lagi, Rizal Satria pelajar SMUN 2 Bandung, selamat dari aniaya itu. Ia mengambil langkah seribu.
Usai beraksi, geng tadi berlalu. Seorang pengendara tak lupa berseru dengan pongah “Aing raja jalanan tong macem-macem ka aing.” (Aku raja jalanan, jangan macam-macam) .
Suara knalpot memecah telinga, kemudian sunyi.
“Saya dan pedagang lain melihat kejadian itu, tapi tidak satupun di antara kami yang berani melawan mereka. Jumlahnya terlalu banyak,” Maryati, pemilik kios itu mengatakan kepada saya
Menurut Rita pengelola Daniel Bimbingan Belajar, Antoni Adi Krisna mengalami shock dan tidak ingin ditemui oleh wartawan. Demikian juga dengan orang tuanya yang tak ingin anak-anaknya terus terusan dijadikan bahan pemberitaan. “Ini tempat bimbingan belajar, jadi kami sangat menghormati pripasi pengguna jasa kami,” ujar Rita ketika saya meminta bertemu degan Antoni.
ADA masa-masa tak aman di jalanan Bandung. Geng motor, beranggotakan beberapa orang atau puluhan hingga ratusan, tak jarang bikin cemas.
pelaku-geng-motorAjun Komisaris Besar Polisi Masyudi, Kepala Polisi Resort Bandung Tengah, termasuk yang jengkel atas perilaku mereka. Ia mengancam akan melarang keberadaan geng motor.
Bisa dipahami kalau Masyudi jengkel. Soalnya, menurut Inspektur Polisi Wadi Sa’bani, Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Bandung Tengah, kasus-kasus kriminal yang melibatkan geng sepeda motor belakangan ini menunjukkan kecenderungan meningkat.
Dalam satu tahun terakhir saja, kata dia, terjadi dua kasus setiap minggunya. Jumlah ini belum termasuk pengaduan dari masyarakat. Jenis kejahatannya beragam, mulai pencurian, tawuran, perampokan dengan kekerasan dan pengrusakan tempat umum.
“Dikota lain, aksi brutal para gengster tidak separah di Bandung, bahkan mungkin tidak ada,”ujarnya, menerka-nerka.
Sa’bani yang saya temui di kantornya mengungkapkan perilaku mereka didasari motif yang tak jelas. Bahkan, bukan sekadar kebutuhan ekonomi. Faktanya, banyak dari mereka berasal dari keluarga mampu. “Ada semacam kepuasan jika melakukan aksi melanggar hukum.”
“Kebanyakan dari mereka yang tercatat di kepolisian adalah anggota kelompok XTC.”
Menurut Sa’bani, di antara mereka tak sedikit residivis dalam kasus pencurian kendaraan bermotor.
Ada catatan buat si residivis itu. Salah satunya menimpa perempuan muda bernama Furwanti, 18 tahun. Tengah malam ia lewat di Jalan Laswi. Tiga motor dengan enam orang pengendara, melaju pelan di hadapan Furyanti.
Plat nomor motor mereka ditutupi plastik. Satu dari mereka memepet Furyani dan menempelkan sebilah golok di samping leher Furwanti. Hanya perlu sedikit gerakan untuk menyobek leher itu. Furwanti terkesima dan berhenti.
Dengan sewenang-wenang mereka merampas helm dan kunci kontak, lalu kabur dengan kecepatan tinggi. Belum habis teriakan Furwanti, beberapa polisi mendekati Furwanti kemudian langsung mengejar mereka. Nampaknya polisi telah mengintai mereka dari jauh.
Polisi hanya berhasil menangkap dua tersangka pelaku. Empat orang lainnya lolos.
***
geng-motor-1KECENDERUNGAN pergaulan mereka mengarah ke kriminal setidaknya telah berlangsung sejak tahun 1990-an lalu, tak lama setelah arena balapan di jalanan di Bandung dijaga ketat aparat kepolisian. Jalanan yang sering digunakan untuk kebut-kebutan antara lain kawasan Gasibu di Jalan Diponegoro, kawasan Dago dan Jalan Supratman.
Arena kebut-kebutan tak lagi terlokalisasi. Mereka menyebar secara sporadis ke jalanan lain yang lolos dari pindaian polisi. Jalanan membawa hawa panas rupanya. Mereka tak sekadar kebut-kebutan, tapi juga tawuran.
Pada 1995, tiga pemuda dikerangkeng di balik penjara, karena terbukti bersalah dalam kasus tawuran antara geng Brigez dengan Binter Mercy. Satu orang anggota Binter Mercy tewas.
Saya berkunjung ke rumah Ilmanul salah satu anggota Brigez yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Saya mendapat sambutan hangat darinya. “Saat itu saya tidak tahu ada orang yang terbunuh, saya baru tahu dari koran keesokan harinya,” ujar Ilmanul meceritakan kepada saya.
“Dalam tawuran, kita tidak peduli berapa korban yang terluka atau yang terbunuh, yang penting saat itu bagaimana menyelamatkan diri dan teman-teman,” tambahnya.
Ilmanul dihukum dua tahun penjara, sedangkan dua orang temannya masing-masing dihukum tiga tahun dan 2,5 tahun penjara. “Waktu itu memang kami bersalah, menggesek-gesekan samurai di depan mereka,” kata Ilmanul.
Yopi, anggota GBR, mengisahkan tragedi paling mengerikan dalam hidupnya pada tahun 1998, ketika terjadi perang besar-besaran antara GBR dengan XTC yang melibatkan ratusan anggota geng motor di kawasan Dago. Lima orang meninggal dalam tragedi itu. Mereka mengenangnya dalam ungkapan “Dago Menangis.”
Yopi lulusan Universitas Pasundan Bandung tengah mendirikan lembaga konsultan dalam bidang pangan. Ia memutuskan untuk tidak lagi ikut dalam kegiatan geng motor.
“Teman saya banyak yang meninggal, akibat tawuran dan OD (Over Dosis-red),”ungkapny a.
Wendy Prananda, juga anggota GBR, menyaksikan temannya sendiri kehilangan salah satu telinganya akibat dipotong lawan tawurannya. Tapi peristiwa-peristiwa itu tidak menjadi alasan untuk jera. Wendy menyukai dunia broadcast. Ia menjadi juru kamera di salah satu televisi lokal di Bandung. “Kami seperti keluarga, meski saya sudah jarang gabung, tapi soal kesetiakawanan gak pernah luntur,” kata Wendy ketika saya menemuinya di kantornya.
Tahun itu seolah menjadi titik klimaks aksi brutal mereka. Pertemuan antar geng sering jadi saat yang paling rawan gesekan. Nyawa berguguran dan melahirkan dendam tak berujung.
Samurai, jenis golok berukuran panjang yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang, menjadi senjata khas mereka. Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa dipamerkan pada saat konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke jalanan hingga memercikan cahaya api.
Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni golok, stik soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu pasti siapa yang menggunakan senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota geng yang saya temui, semuanya pernah melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau malahan diancam dengan pistol.
Tragedi demi tragedi terus terjadi. Dendam terus berkecamuk, seperti snow ball.
“Tidak perlu ada masalah, pokoknya kalau ketemu, kami saling hajar,” kata Devi Makmur alias Felix, salah satu pentolan XTC. Usianya masih muda belum genap 30 tahun. Saya menemuinya di sebuah café tenda di Jalan Dipatiukur.
Kejadian paling hangat Agustus 2006 ketika Brigez sedang konvoi ke daerah Garut. Tiba-tiba XTC melempari mereka dengan batu. Terjadi kejar-kejaran, lalu tawuran. Satu unit rumah dan mobil milik warga hancur.
“Permasalahan dengan XTC tidak akan pernah berakhir sampai kapan pun. Kami tidak pernah mewarisi dendam ini, tapi generasi selanjutnya akan tahu dengan sendirinya,” ujar Ilmanul kepada saya.
***
PERLU dibedakan antara geng motor dengan Club Motor. Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang doyan kebut-kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Sedangkan Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva), kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio.
Ada juga Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua.
Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi disalip oleh pengendara lain.
Ada empat geng motor yang paling besar di Bandung yakni Moonraker , Grab on Road (GBR), Exalt to Coitus (XTC) dan Brigade Seven (Brigez). Keempat geng itu sama- sama eksis dan memiliki anggota di atas 1000 orang. Kini mereka mulai menjalar ke daerah- daerah pinggiran Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Ciamis, Cirebon dan Subang.
Kita mulai saja dengan Moonraker. Inilah konon ruh dari semua geng motor di Bandung. Moonraker lahir pada tahun 1978. Sel-sel komunitas ini, dirajut oleh tujuh orang pemuda yang sama-sama hobi balap.
Nama “Moonraker” diambil dari salah satu judul film James Bond yang kondang ketika itu. Awalnya mereka mengusung bendera berwarna putih-biru-merah dengan gambar palu arit di tengahnya. Namun, karena pemerintah Indonesia saat itu melarang ideologi tertentu yang identik komunisme (yang bersimbolkan palu arit), mereka lalu mengganti bendera kebanggaannya dengan warna merah-putih- biru, bergambar kelelawar. Gambar ini mereka adopsi dari lambang “Hell Angel”, sebuah kelompok motor di Amerika Serikat.
Kelompok ini konsisten dengan sistem keorganisasiannya. Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program kerja. Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat.
“Panglima Perang” mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor. Istilah ini biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata.
Di Moonraker sendiri, Panglima Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam waktu 24 jam.
Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi, sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama “Sel 13,” semacam mahkamah pengadilan.
Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya.
Kategori pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker.
Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya mencapai 1.400 orang, tersebar di berbagai wilayah.
Menurut Dandy Alfandy, salah satu pentolan Moonraker, sejak awal kelompok ini berorientasi pada balapan. Konflik dengan geng XTC (musuh terbesar Moonraker) pertama kali dipicu saat berlangsung kompetisi Road Race piala Djarum Super tahun 90-an. Persoalannya sepele saja, hanya senggol-menyenggol di arena balapan, entah siapa yang memulai.
Puncaknya, terjadi tawuran besar-besaran antara ke dua geng ini pada tahun 1999. Satu orang meninggal dunia pada peristiwa itu. Hingga kini dendam sejarah itu masih mengendap dari generasi ke generasi. ”Pernah ada upaya damai, tapi percuma saja. Sekali musuh tetap musuh,” ujar Dandy. Saya berbincang dengan pemuda Dandy di kantornya.
Kini Ia membuka usaha penyedia jasa travel.
XTC punya anggota lebih banyak dari Moonraker. Siapa mereka? XTC atau Exalt To Coitus lahir pada tahun 1982 oleh 7 orang pemuda. Belakangan nama itu diganti menjadi Exalt To Creativity, karena nama semula agak berbau porno.
Mereka membawa bendera berwarna paling atas putih-biru muda-biru Tua. Di tengahnya ada gambar lebah yang melambangkan solidaritas antar anggota. Bila salah satu di antara mereka ada yang diserang (Created by Sunny Manaray), maka yang lainnya akan membela.
Mereka kini mendirikan XTC Indonesia, kumpulan gengster XTC se-Indonesia yang berpusat di Bandung, untuk memfasilitasi anggotanya yang sudah melebihi 10.000 orang.
Tak hanya Moonraker sebenarnya. Brigez dan GBR, juga menyatakan permusuhannya terhadap XTC. Brigez yang paling antipati terhadap geng yang satu ini. Asal muasal terjadinya permusuhan tidak jelas sampai sekarang. Namun, baik XTC maupun Brigez menyatakan perang satu sama lain hingga saat ini.
“Setiap gengster ingin menjadi yang nomor satu, kenyataannya kami memang yang paling banyak anggotanya,” ujar Ari Rinaldi, salah satu anggota XTC mencoba menjawab alasan mengapa XTC banyak dimusuhi oleh geng lain. Ari Rinaldi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung.
Pasukan ini juga memiliki Koordinator Perang, untuk mempermudah koordinasi jika terjadi tawuran atau pada saat akan melakukan perbutan wilayah. Perebutan wilayah termasuk upaya dalam rangka memperluas daerah kekuasan dan meningkatkan prestise dikalangan gengster. Menurut Felix, penyerangan biasanya dilakukan diam-diam ke basis-basis lawan.
Anggota XTC, banyak anak-anak dari lingkungan TNI atau Polisi. Tak heran, jika terjadi perang senjata api banyak beredar.
“Kami punya koneksi dengan pihak kepolisian, jadi kalau ada urusan dengan polisi cepat selesai,” ujar Felix meyakinkan saya.
Saya menemui Luki, generasi kedua geng lebah ini di sebuah café di Bandung. Ia seorang Sarjana Hukum dan kini bekerja di salah satu lembaga formal. Tak diduga Luki dikawal oleh lebih dari 6 orang teman satu gengnya dan saya berada di tengah-tengah mereka. Mereka bersikap sopan dan menunjukkan keinginannya berbagi cerita dengan saya. Saat itu saya seperti berada dalam acara talkshow, karena harus membagi kesempatan semua untuk bercerita. Bahkan saya sempat mendapat tawaran untuk menjadi ketua geng, wuaduh…
“Kami ini kumpulan anak-anak nakal makanya masuk geng motor, kalo mau jadi anak baik-baik lebih baik masuk pesantren saja,” ujar Iskandar, laki-laki paruh baya. “Kerjaan kami ya hura-hura, bersenang-senang,” tambahnya.
Lalu, mengapa geng motor identik dengan kekerasan?
“Itu karena aparat yang menciptakan. Mereka sering main gebuk sembarangan. Kami memang sering merampas motor milik geng lain saat bentrok, istilahnya rampasan perang. Tapi motor itu langsung kami bakar, tidak dijual atau dimiliki oleh salah satu dari kami,” kata Iskandar.
“Mungkin bagi polisi tindakan itu termasuk kriminal, tapi menurut kami bukan,”tambahnya.
Iskandar termasuk pentolan XTC, ia juga ketua sebuah lembaga yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengamanan, Bodyguard Security Service (BOSS). Markas BOSS dulu sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak XTC.
Dalam pertemuan itu, ketua XTC Avi Vabio akrab dipanggil Pepi, juga ada. Usianya jauh lebih muda. Ia ternyata salah satu karyawan bank berplat merah di Jawa Barat. Ia tak banyak banyak bicara, bahkan pertanyaan-pertanya an yang saya lontarkan kepadanya justru banyak dijawab oleh Luki.
Saya memutuskan menemui Pepi lagi. Kami bertemu di tempat yang sama keesokan harinya. Pepi membawa tiga orang kawannya. Dadan salah seorang di antaranya mengatakan bahwa telah terjadi selisih paham di atara anggota XTC sendiri. “Ada kelompok yang berusaha memanfaatkan massa XTC untuk kepentingan politik. Padahal harapan kami, ada ruang untuk berkreatifitas,” ujarnya. Malam itu Dadan membawa anak laki-lakinya yang masih berusia sekitar 2 tahun.
Pepi mengaku sering diajak berunjukrasa dengan iming-iming uang. “Kami bahkan pernah terlibat dalam tim sukses Aa Tarmana, kandidat Walikota Bandung, tapi kalah,” kata Pepi.
“Beberapa partai politik pernah meminta massa dalam jumlah tertentu untuk kampanye. Pada pemilu 2004, partai Demokrat juga meminta massa. Biasanya kami dibayar per kepala, ya lumayan lah..”
Beberapa hari lalu mereka juga mengirim 200 motor pada perayaan ulang tahun Partai Demokrasi Pembaruan di Lapangan Gasibu Bandung.
Tidak menutup kemungkinan pada kampanye-kampanye atau unjukrasa itu bertemu dengan geng motor lain. Tapi kalau dalam urusan ini, mereka memilih damai.
Pertengahan 2003, XTC melakukan penyerangan sensasional. Mereka menyerang kantor Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes)
Bandung. Semua anggotanya tumpah ruah mengepung kantor Polwiltabes. Mereka kecewa karena tidak diberi izin pada saat mau mengadakan bakti sosial, akibat ada kesalahpahaman antara poilsi dengan panitia.
Polisi tak bisa berbuat banyak menghadapi ribuan
massa yang memadati Jalan Merdeka sepanjang kurang lebih 3 Kilo Meter. Beberapa orang yang dituduh provokator ditahan di kantor Polwiltabes Bandung.
“Kalau gak ada XTC ya gak rame, gak akan terjadi perang,” Iskandar menambahkan. Tapi ia menitip pesan untuk para aparat: “tolong rangkul kami, masa GAM dengan RI saja bisa berdamai?”
TAHUN 1980-an juga ditandai kelahiran Brigez dan GBR.brigez
Brigez lahir di SMUN 7 Bandung, sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada tahun 80-an geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa. “Kami hanya ingin bebas menjalankan motor, tidak pakai helm, tidak pakai lampu apalagi rambu-rambu,” kata Ilmanul, salah satu pendiri Brigez.
Dulu geng ini hanya beranggotakan tidak lebih dari 50 motor. Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas. Tidak ada pengurus, hanya ada ketua yang bertugas mengkoordinir saja.
Warna bendera negara Irak tanpa huruf Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar hitam sebagai simbolnya.
Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja, karena mereka sering nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya.
Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap anti birokrasi. Mereka menolak bersimbiosis dengan lembaga plat merah atau ormas bentukan kelompok politik tertentu. Menurut Ilmanul, lamaran dari Ormas Pemuda Pancasila untuk bergabung, ditolaknya mentah-mentah. Kalau pun ada anggotanya yang menjadi kader partai, itu lebih bersifat individu dan tidak membawa bendera Brigez.
Bersamaan dengan Brigez, muncul pula Grab on Road (GBR). Yang berbeda, geng ini dilahirkan di lingkungan SMPN 2 Bandung. Mereka tak rikuh kebut-kebutan, sekalipun banyak yang belum pegang surat ijin mengemudi.
Kelompok ini mengidentifikasi diri dengan segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna benderanya hitam-merah- kuning (urutan dari atas ke bawah).
Meski lahir di SMPN 2 Bandung, anggota GBR beragam. Bukan hanya siswa atau alumni sekoah itu saja, tapi kalangan umum lain.
Saya menemui Supiana, Pebina Urusan Kesiswaan SMPN 2 Bandung. Ia menolak sekolahnya diidentikan dengan geng. “Tidak ada fakta bahwa GBR berdiri di SMPN 2,” ujarnya. Namun ia membenarkan halaman sekolahnya dijadikan tempat bergerombol pada sekitar tahun 80-an.
WENDY Pranandha, anggota geng GBR, mengatakan keinginannya masuk geng karena pengaruh lingkungan. “Saya terpaksa masuk geng karena 80 persen siswa SMP 2 saat itu anggota geng GBR, selain ingin coba-coba.”
Dari Wendy dan beberapa anggota lain, saya punya kesan bibit anggota geng sepeda motor di Bandung dipupuk mulai usia belasan tahun, bahkan itu tadi, sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Banyak sekolah-sekolah menjadi basis mereka. Seperti SMUN 7 terkenal sebagai sarangnya Brigez, SMU BPI sarangnya XTC dan SMP 2 tempat lahirnya GBR.
Labelisasi geng motor terhadap sekolah tertentu mempengaruhi pilihan para calon siswa ketika menentukan sekolah mana yang akan mereka pilih. Siswa yang sudah memiliki keterikatan dengan geng tertentu semasa duduk di SMP, akan memilih SMU yang merupakan basis geng asalnya.
Sedangkan siswa yang netral justru akan menghindari sekolah-sekolah yang identik dengan geng. Bisa juga karena kehawatiran orang tua sehingga dimasukkan ke sekolah yang lebih bersih dari geng. Meski demikian banyak siswa dan orang tuanya yang tidak terpengaruh dengan isu ini.
Pihak sekolah SMUN 7 Bandung, tempat bersarangnya Brigez, dulu kewalahan menghadapi mereka. Setiap hari ada saja ulah mereka, mulai malak (meminta uang dengan paksa) teman-teman sekolahnya, hingga mengancam para guru. Uang diistilahkan oleh mereka dengan sebutan “sumsum.”
Wakil Kepala Sekolah SMUN 7 Bandung Sucipto, pernah diajak berkelahi oleh para anggota geng. Sucipto memang getol memerangi mereka.Ban motornya sering kedapatan bocor atau namanya menjadi mozaik di tembok-tembok sekolah dengan tulisan kasar dan mengejek.
Pada 1999, SMUN 7 melakukan pembersihan terhadap gengster. Spanduk-spanduk anti geng, pembersihan tembok-tembok dari coretan “Brigez” dilakukan dalam tempo singkat. Lalu pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan siswa yang terlibat geng.
Meski demikian, setiap tahun ada saja bibit Brigez yang tumbuh.
Dilarang di sekolah, mereka mengeruhkan jalanan. Di jantung kota, di pasar-pasar, di daerah pertokoan, jembatan, di gedung sekolah, gedung pemerintahan, taman kota, dimana-mana di kawasan Bandung pasti terdapat coret-coretan. Medianya bisa tembok, papan, batu, seng atau apapun yang bisa menjadi media tulis.
Sekilas, coretan-coretan itu tidak bermakna apa-apa. Kalau diperhatikan coretan-coretan itu bertuliskan nama-nama geng motor. Yang paling banyak ditemui adalah tulisan Brigez, XTC, M2R dan GBR . Bukan hanya di kota Bandung, di daerah-daerah pinggiran pun, banyak beredar tulisan-tulisan semacam itu.
Sepertinya memang sepele. Tapi dari coretan itu bisa terjadi pertumpahan darah. Tulisan nama geng di tembok di wilayah tertentu, menandakan wilayah kekuasaan geng itu. Tulisan nama geng juga berarti kebanggaan bagi geng tersebut.
Masalah muncul jika dalam sebuah dinding terdapat nama salah satu geng, tapi kemudian ada yang mencoret dan diganti dengan nama geng lain. Ini adalah salah satu pemicu terjadinya tawuran antar geng. “Kalau ke luar kota, kami pasti menyempatkan mencoret dinding, itu menandakan bahwa kami pernah ke tempat itu dan itu adalah kebanggaan,” kata Ilmanul
Bagi para geng coret-coret dinding itu memicu adrenalin. Mereka harus berhadapan dengan aparat keamanan pada saat beraksi. Lebih dari itu mereka harus berhadapan dengan geng lain yang menguasai wilayah setempat.
MASUK ke dalam komunitas ini tidak cuma-cuma. Calon anggota Moonraker, misalkan, tak jarang diwajibkan mengendarai motor tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi Bandung. Jaraknya sekitar 15 kilometer.
Kalau tidak disuruh ngebut tanpa rem, anak baru dipaksa berkelahi dengan seniornya.
Pendeknya, mereka tampil pada panggung kehidupan sosial dengan menawarkan model-model kekerasan. Diakui atau tidak, itulah pola yang terbentuk melalui berbagai gerakan yang mereka tampilkan. Tindakan kekerasan seperti kebutuhan spritual untuk membentuk identitas kelompoknya.
“Tindakan melanggar hukum memang ada, hanya agar orang lain tahu bahwa kami ada,” kata Ilmanul, anggota Brigez itu. Ia kini berusia 27 tahun dan kini berwiraswasta. “Kalau soal membuka jalan dan memukul spion mobil orang, itu biasa dan sering dilakukan pada saat konvoi. Ada juga yang mencuri, tapi uangnya digunakan rame-rame untuk pergi keluar kota atau konvoi,” tambahnya.
Setiap geng memang tidak membenarkan tindakan itu, tapi ada tradisi yang tidak tertulis dan dipahami secara kolektif bahwa tindakan itu adalah bagian dari kehidupan jalanan. Apalagi jika yang melakukannya anggota baru yang masih berusia belasan tahun. Mereka “mewajarkannya” sebagai salah satu upaya mencari jati diri.
Yopi, anggota GBR berusia 25 tahun, punya pengalaman yang membuat jantungnya bertabuh. Pada suatu malam di Jalan Cihampelas, dia bersama seorang temannya menghadang dan mengancam seorang pengendara motor. Setelah berhasil mematahkan keberanian orang itu, ia dan temannya justru bingung mau melakukan apa. Akhirnya keduanya sepakat untuk mengambil uang secukupnya dari dompet korban, lalu kabur sekencang-kencangny a.
“Deg-degan, tapi puas karena gak tertangkap polisi,” kenang Yopi seraya tersenyum lebar.
Ada juga inisiasi yang lain. Untuk menjadi anggota senior, misalkan. Ia tidak cukup dengan berapa lama dia bergabung di geng itu, tapi butuh pembuktian bahwa orang itu berani melakukan hal yang paling beresiko sekalipun. Semakin tinggi resiko yang dia ambil, semakin tinggi pula penghormatan atas dirinya
Senior adalah kedudukan penting bagi geng. Seorang senior mempunyai keleluasaan dalam hal apapun. Ia juga mempunyai hak menentukan keputusan terhadap para junior. Kedudukan senior bahkan lebih tinggi di atas ketua geng. Senior bisa memutuskan salah atau benar dan menghukum junior dengan caranya sendiri.
Wendy Pranandha, anggota GBR, mengatakan peran senior amat menentukan. Sekali saja ada anggota yunior tidak kelihatan kumpul wajib setiap malam minggu, si senior akan menghajar sesuka hatinya, tak peduli alasan apapun.
Kekerasan seolah mewakili spirit mereka. Mungkin juga mereka menganggap itu pilihan gaya hidup.


Minggu, 26/09/2010 00:19 WIB
Erna Mardiana - detikBandung



Bandung - Sebelum penangkapan ratusan anggota geng motor di Cihampelas, terjadi bentrok antara XTC dan Moonraker di Subang, saat Jambore Otomotif 2010 yang digelar di Alun-alun Subang, Sabtu (25/9/2010). Akibat bentrok itu, pihak XTC mengaku anggotanya ada yang terluka parah karena perutnya terkena samurai.

Baik XTC maupun Moonraker mempunyai versi berbeda. Mereka mengklaim, pihak lain yang memulai. Keterangan yang detikbandung peroleh dari Agi, Jubir XTC, sekitar  pukul 14.00 WIB, saat 1.500 anggota XTC tengah berkumpul di lapangan, di lokasi Jambore, lebih dari 500 anggota Moonraker melintas di depan mereka.

"Mereka acung-acungin samurai sambil motornya digas. Itu mereka sengaja lakukan. Ya lalu terjadi bentrok," ujar Agi. Menurutnya, hampir semua anggota Moonraker yang melintas membawa samurai.

"Jumlahnya memang lebih banyak kami, tapi kami kan tak bawa senjata, karena memang niatnya juga ke sini mau jambore. Kami hormati IMI yang mengundang kita. Tapi mereka semua full senjata. Kalau kami bawa senjata, mati mereka semua," ujarnya.

Akhirnya, kata Agi, bentrok berakhir setelah dibubarkan kepolisian setempat. "Kami heran kenapa mereka bawa senjata. Ini yang akan kami tanyakan nanti ke IMI," ujar Agi.

Menurut Agi, anggotanya bernama Diki Batok (24) terpaksa dilarikan ke RSHS karena perutnya terkena tusukan samurai. "Lehernya juga ditusuk," kata dia.

Sementara itu dihubungi terpisah, Jen, Korlap Moonraker wilayah Jabar, menyatakan bentrok di Subang yang memulai dari pihak XTC. "Mereka yang duluan melempar batu," katanya.

Menurutnya permasalahan di Subang, sudah diselesaikan oleh pihak kepolisian setempat. Dari perwakilan tiap kelompok sudah dipertemukan. "Perwakilan dari masing-masing pihak sudah menyelesaikan masalah dan mendapat arahan dari Polres Subang.

Jambore Otomotif ini dibuka oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Gubernur membuka acara pukul 19.00 WIB.
(ern/ern)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!






Bandung - Penangkapan 200 anggota geng motor di Jalan Cihampelas bawah cukup menegangkan. Polisi mengepung mereka dari berbagai arah. Jalan Cihampelas pun terpaksa diblokir.

"Tadi tegang, polisi kepung mereka. Jalan sampai diblokir," ujar salah seorang warga, Sabtu  malam (25/9/2010).

Pantauan detikbandung sekitar pukul 23.00 WIB, Jalan Cihampelas mulai dari perempatan Cihampelas-Pasteur hingga Cihampelas-Wastukencana ditutup. Terlihat Brimob bersenjata lengkap, Polantas, dan warga berusaha  mengangkut lebih dari 100 motor itu dalam truk Dalmas. Sementara itu, para pengemudi ratusan motor itu telah dibawa ke Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa.

Terlihat rompi, jaket, dan bendera XTC, dikumpulkan oleh beberapa anggota polisi.

Ratusan warga berkerumun di sekitar lokasi. Para pengendara yang melintas menuju flyover pun melambatkan kendaraannya, hingga kemacetan tak terhindarkan.

Sebelumnya Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sriwahyu Utami. mengatakan ratusan anggota geng motor itu ditangkap setelah melakukan pengrusakan di sekitar Jalan Cihampelas. Informasi yang diterima detikbandung, terjadi bentrok antara geng motor.


XTC dan Moonraker Bentrok di Jambore Otomotif di Subang