Kamis, 20 September 2012

DNS (Domain Name System)


Salam bahagia, semoga selalu dalam keadaan sehat. Bagi pengguna Internet di Indonesia, sering kali kita mendengar cerita tentang layanan yang kurang memuaskan dari pihak internet provider. Mulai koneksi yang sering putus, download super lambat, biaya langganan yang mahal dan masih banyak lagi. Meskipun kenyataannya seperti itu, kita sebagai anak negeri tetap harus berfikir positif dan berharap agar kedepannya masalah tersebut dapat teratasi sehingga kita bisa menikamati koneksi internet yang berkualitas dan tentunya dengan harga yang lebih murah.

Salah satu sebab mengapa koneksi internet di Indonesia sering putus adalah dikarenakan DNS server yang dipakai oleh Internet Service Provider (ISP) kurang memadai dalam melayani banyaknya member yang berlangganan pada provider tersebut. Untuk mengatasi hal itu, kita sebagai konsumen bisa melakukan komplain kepada pihak ISP tentang DNS server yang mereka sediakan.

DNS tercepat buat akses ke internet yang anda pakai sekarang ini apa? Dan apakah performanya memang benar-benar bagus? Sebelumnya, bagi yang kurang tahu, apakah pengertian dari DNS itu sendiri? DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer. Misalnya: internet, DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Secara umum, fungsi DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address) dan terlebih yang paling penting dapat mempercepat koneksi internet.

Seperti yang kita ketahui, dalam dunia internet, komputer satu dengan lainnya berkomunikasi dengan mengenali alamat IP . Sedangkan kita manusia, lebih mudah untuk mengenalinya dalam bentu kata-kata, seperti misalnya kita mengenal facebook.com. Tapi, antar komputer satu dengan yang lain mengenal facebook bisa sebagai 69.63.181.11. Kalau tidak percaya coba kopi paste angka 69.63.181.11 di browser kemudian tekan enter. Maka, secara otomatis akan mengarah ke facebook.com. Begitulah!

Pertanyaanya, apakah DNS berpengaruh terhadap kecepatan koneksi internet? Ya. Adakalanya DNS dari provider (ISP) yang kita pakai adalah penyebab mengapa koneksi internet kita lelet/lemot. Ini bisa akibat Server sibuk, jaringan padat atau mungkin server tidak stabil. Dan imbasnya tentu saja browsing jadi sangat lambat atau tak bisa mengakses beberapa situs. Solusinya tentu saja mengganti dengan DNS dari pihak ketiga (third party). Ada banyak pilihan yang dapat kita gunakan secara gratis, diantaranya adalah open DNS, Google public DNS, dan DNS Nawala.

Nah bagaimana cara memilih DNS yang benar?, apa hanya tinggal mengikuti contoh yang ditulis di artikel. Cara tersebut tentu salah karena beda koneksi tentu beda servernya. Berikut ini, beberapa alternatif cara memilih DNS yang benar, dan tentunya yang tercepat dan terdekat.



OpenDNS

OpenDNS menawarkan resolusi DNS untuk para konsumen dan bisnis sebagai alternatif dari penggunaan server DNS yang ditawarkan oleh ISP yang mereka gunakan. Dengan menyimpan server perusahaan di lokasi-lokasi strategis dan menggunakan tembolok nama-nama domain yang sangat besar, OpenDNS seringnya memproses query jauh lebih cepat, sehingga meningkatkan kecepatan pengambilan halaman. Hasil query DNS bahkan kadang dimasukkan ke dalam tembolok oleh sistem operasi lokal atau aplikasi, sehingga kecepatan ini mungkin tidak terlihat oleh pengguna untuk setiap permintaan, tapi hanya untuk permintaan yang tidak disimpan di dalam tembolok lokal.

Fitur lainnya yang ditawarkan adalah filter phishing, pemblokiran domain dan koreksi kesalahan pengetikan (sebagai contoh, mengetikkan "wikipedia.og", bukan "wikipedia.org"). Dengan mengumpulkan sekumpulan daftar situs-situs mencurigakan, OpenDNS akan memblokir akses ke situs-situs tersebut saat seorang pengguna mencoba untuk mengaksesnya melalui layanan yang ditawarkan oleh OpenDNS. OpenDNS juga menawarkan PhishTank, di mana para pengguna dari seantero dunia dapat mengirimkan dan me-review situs-situs yang dicurigai merupakan situs phishing. Sebuah screenshot dari sebuah halaman yang terblokir akibat 'Phishing blocked'. OpenDNS sendiri bukanlah sebuah perangkat lunak Open Source, tapi merujuk kepada konsep DNS yang bersifat terbuka, di mana Query dari sumber manapun akan diterima.

OpenDNS mendapatkan sebagian dari pendapatannya dengan cara melakukan resolusi terhadap sebuah nama domain ke sebuah server OpenDNS saat namanya belum didefinisikan di dalam DNS. Hal ini akan memiliki pengaruh saat seorang pengguna mengetikkan sebuah nama yang tidak ada di dalam URL dalam sebuah kotak isian alamat di penjelajah Web, dan pengguna akan melihat halaman pencarian OpenDNS. Para pengiklan akan membayar OpenDNS untuk menampilkan iklan mereka di dalam halaman pencarian ini. Memang hal ini mirip seperti apa yang dilakukan oleh Verisign, Site Finder, tapi OpenDNS mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah sama, karena memang OpenDNS adalah sebuah layanan pilihan (bandingkan dengan Site Finder yang memiliki pengaruh terhadap keseluruhan Internet, mengingat VeriSign merupakan sebuah operator registri otoritatif), dan para pengiklan akan membayar layanan DNS yang telah dikustomisasi



Google Public DNS & Namebench

Pada bulan Desember 2009, Google merilis Google Public DNS (sebuah layanan Domain Name System gratis) dengan pengumuman di situs resmi blog Google oleh Prem Ramaswami sebagai product manager, dengan tambahan posting di blog Google Code, sebagai bagian dari usaha Google untuk membuat penggunaan World Wide Web lebih cepat.
Layanan yang ditawarkan oleh Google masih bersifat eksperimental/percobaan. Google Public DNS tidak menggunakan perangkat lunak manajemen DNS yang ditawarkan pihak ketiga, seperti halnya BIND (Berkeley Internet Name Domain), tapi menggunakan implementasi sendiri, dengan ditambahkan dukungan terbatas terhadap IPv6, yang sesuai standar yang ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Untuk tujuan kinerja dan keamanan, hanya alamat IP (yang akan dihapus setelah 24 jam), ISP, dan informasi lokasi akan disimpan di dalam server.

Google Public DNS menyediakan alamat-alamat name server rekursif berikut untuk digunakan oleh publik, yang diarahkan ke Server terdekat berdasarkan lokasi menggunakan anycast routing:

    8.8.8.8
    8.8.4.4

Tapi, baru-baru ini gogle punya proyek baru yaitu Google Namebench. Software ini merupakan proyek Google yang memungkinkan pengguna internet untuk mendapatkan koneksi lebih cepat dengan cara mengubah setting DNS sesuai dengan rekomendasi yang telah didapatkan, rekomendasi ini melalui test yang dijalankan. 
Cara memakainya adalah :
1.Buka Program Namebench.
2.Klik Start Benchmark.
3.Kita tunggu prosesnya, kira-kira akan memakan waktu 15-30 menit.
4.Setelah selesai Namebench akan memberikan server DNS terbaik bagi komputer anda.
5.Ganti server DNS anda.
6.Restart koneksi anda.
7.Selamat mencoba

Dengan menggunakan software tersebut, anda bisa menemukan DNS yang paling cepat dan ideal untuk dipakai. Tapi, tentu saja trik ini tidak serta merta meningkatkan koneksi anda menjadi beberapa kali lipat. Ini hanya untuk menemukan DNS tercepat supaya kecepatan koneksi internet anda bisa maksimal.



DNS Jumper v1.04 

DNS Jumper v1.04 - Software ini digunakan untuk mengganti DNS standart menjadi DNS yang kita inginkan. Dengan mengubah DNS kita dapat merubah IP internet kita sesuai dengan dns yang sedang kita gunakan. Bila kita gunakan DNS Google, maka IP kita tersamarkan dengan DNS Google tersebut.

Dan jika sobat pengguna internet aha dan kesulitan membuka situs yang diblokir oleh aha, software ini cocok dan pas untuk anda gunakan. Baca tutorialnya di blog d'Niell artikel Cara Membuka Situs Yang Diblokir Nawala Project


DNS Jumper video preview:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar