Salam bahagia, semoga selalu dalam keadaan sehat. Bagi
pengguna Internet di Indonesia,
sering kali kita mendengar cerita tentang layanan yang kurang memuaskan dari
pihak internet provider. Mulai koneksi yang sering putus, download super
lambat, biaya langganan yang mahal dan masih banyak lagi. Meskipun kenyataannya
seperti itu, kita sebagai anak negeri tetap harus berfikir positif dan berharap
agar kedepannya masalah tersebut dapat teratasi sehingga kita bisa menikamati koneksi internet yang berkualitas dan tentunya dengan harga yang lebih murah.
Salah satu sebab mengapa koneksi internet di Indonesia sering putus adalah dikarenakan DNS server yang dipakai
oleh Internet Service Provider (ISP) kurang memadai dalam melayani banyaknya
member yang berlangganan pada provider tersebut. Untuk mengatasi hal itu, kita
sebagai konsumen bisa melakukan komplain kepada pihak ISP tentang DNS server
yang mereka sediakan.
DNS tercepat buat akses ke
internet yang anda pakai sekarang ini apa? Dan apakah performanya memang
benar-benar bagus? Sebelumnya, bagi yang kurang tahu, apakah pengertian dari
DNS itu sendiri? DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan
informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar
(distributed database) di dalam jaringan komputer. Misalnya: internet, DNS
menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server
transmisi surat
(mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Secara
umum, fungsi DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan
nama komputer menjadi IP address) dan terlebih yang paling penting dapat
mempercepat koneksi internet.
Seperti yang kita ketahui, dalam
dunia internet, komputer satu dengan lainnya berkomunikasi dengan mengenali alamat IP . Sedangkan kita manusia, lebih mudah untuk mengenalinya dalam bentu
kata-kata, seperti misalnya kita mengenal facebook.com. Tapi, antar komputer
satu dengan yang lain mengenal facebook bisa sebagai 69.63.181.11. Kalau tidak
percaya coba kopi paste angka 69.63.181.11 di browser kemudian tekan enter.
Maka, secara otomatis akan mengarah ke facebook.com. Begitulah!
Pertanyaanya, apakah DNS
berpengaruh terhadap kecepatan koneksi internet? Ya. Adakalanya DNS dari
provider (ISP) yang kita pakai adalah penyebab mengapa koneksi internet kita
lelet/lemot. Ini bisa akibat Server sibuk, jaringan padat atau mungkin server
tidak stabil. Dan imbasnya tentu saja browsing jadi sangat lambat atau tak bisa
mengakses beberapa situs. Solusinya tentu saja mengganti dengan DNS dari pihak
ketiga (third party). Ada
banyak pilihan yang dapat kita gunakan secara gratis, diantaranya adalah open
DNS, Google public DNS, dan DNS Nawala.
Nah bagaimana cara memilih DNS
yang benar?, apa hanya tinggal mengikuti contoh yang ditulis di artikel. Cara
tersebut tentu salah karena beda koneksi tentu beda servernya. Berikut ini, beberapa alternatif cara memilih DNS yang benar, dan tentunya yang tercepat
dan terdekat.
OpenDNS
OpenDNS menawarkan resolusi DNS
untuk para konsumen dan bisnis sebagai alternatif dari penggunaan server DNS
yang ditawarkan oleh ISP yang mereka gunakan. Dengan menyimpan server
perusahaan di lokasi-lokasi strategis dan menggunakan tembolok nama-nama domain
yang sangat besar, OpenDNS seringnya memproses query jauh lebih cepat,
sehingga meningkatkan kecepatan pengambilan halaman. Hasil query DNS bahkan
kadang dimasukkan ke dalam tembolok oleh sistem operasi lokal atau aplikasi,
sehingga kecepatan ini mungkin tidak terlihat oleh pengguna untuk setiap
permintaan, tapi hanya untuk permintaan yang tidak disimpan di dalam tembolok
lokal.
Fitur lainnya yang ditawarkan
adalah filter phishing, pemblokiran domain dan koreksi kesalahan pengetikan
(sebagai contoh, mengetikkan "wikipedia.og", bukan
"wikipedia.org"). Dengan mengumpulkan sekumpulan daftar situs-situs
mencurigakan, OpenDNS akan memblokir akses ke situs-situs tersebut saat seorang
pengguna mencoba untuk mengaksesnya melalui layanan yang ditawarkan oleh
OpenDNS. OpenDNS juga menawarkan PhishTank, di mana para pengguna dari seantero
dunia dapat mengirimkan dan me-review situs-situs yang dicurigai merupakan
situs phishing. Sebuah screenshot dari sebuah halaman yang terblokir akibat
'Phishing blocked'. OpenDNS sendiri bukanlah sebuah
perangkat lunak Open Source, tapi merujuk kepada konsep DNS yang bersifat
terbuka, di mana Query dari sumber manapun akan diterima.
OpenDNS mendapatkan sebagian dari
pendapatannya dengan cara melakukan resolusi terhadap sebuah nama domain ke
sebuah server OpenDNS saat namanya belum didefinisikan di dalam DNS. Hal ini
akan memiliki pengaruh saat seorang pengguna mengetikkan sebuah nama yang tidak
ada di dalam URL dalam sebuah kotak isian alamat di penjelajah Web, dan
pengguna akan melihat halaman pencarian OpenDNS. Para
pengiklan akan membayar OpenDNS untuk menampilkan iklan mereka di dalam halaman
pencarian ini. Memang hal ini mirip seperti apa yang dilakukan oleh Verisign, Site Finder, tapi OpenDNS mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah sama, karena
memang OpenDNS adalah sebuah layanan pilihan (bandingkan dengan Site Finder
yang memiliki pengaruh terhadap keseluruhan Internet, mengingat VeriSign
merupakan sebuah operator registri otoritatif), dan para pengiklan akan
membayar layanan DNS yang telah dikustomisasi
Google
Public DNS & Namebench
Pada bulan Desember 2009, Google
merilis Google Public DNS (sebuah layanan Domain Name System gratis) dengan
pengumuman di situs resmi blog Google oleh Prem Ramaswami sebagai product
manager, dengan tambahan posting di blog Google Code, sebagai bagian dari usaha
Google untuk membuat penggunaan World Wide Web lebih cepat.
Layanan yang ditawarkan oleh
Google masih bersifat eksperimental/percobaan. Google Public DNS tidak
menggunakan perangkat lunak manajemen DNS yang ditawarkan pihak ketiga, seperti
halnya BIND (Berkeley Internet Name Domain), tapi menggunakan implementasi sendiri, dengan ditambahkan dukungan
terbatas terhadap IPv6, yang sesuai standar yang ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Untuk tujuan kinerja dan keamanan, hanya alamat IP (yang
akan dihapus setelah 24 jam), ISP, dan informasi lokasi akan disimpan di dalam
server.
Google Public DNS menyediakan
alamat-alamat name server rekursif berikut untuk digunakan oleh publik, yang
diarahkan ke Server terdekat berdasarkan lokasi menggunakan anycast routing:
8.8.8.8
8.8.4.4
Tapi, baru-baru ini gogle punya
proyek baru yaitu Google Namebench. Software ini merupakan proyek Google yang
memungkinkan pengguna internet untuk mendapatkan koneksi lebih cepat dengan
cara mengubah setting DNS sesuai dengan rekomendasi yang telah didapatkan,
rekomendasi ini melalui test yang dijalankan.
Cara memakainya adalah :
1.Buka Program Namebench.
2.Klik Start Benchmark.
3.Kita tunggu prosesnya,
kira-kira akan memakan waktu 15-30 menit.
4.Setelah selesai Namebench akan
memberikan server DNS terbaik bagi komputer anda.
5.Ganti server DNS anda.
6.Restart koneksi anda.
7.Selamat mencoba
Dengan menggunakan software
tersebut, anda bisa menemukan DNS yang paling cepat dan ideal untuk dipakai.
Tapi, tentu saja trik ini tidak serta merta meningkatkan koneksi anda menjadi
beberapa kali lipat. Ini hanya untuk menemukan DNS tercepat supaya
kecepatan koneksi internet anda bisa maksimal.
DNS Jumper v1.04
DNS Jumper v1.04 -
Software ini digunakan untuk mengganti DNS standart menjadi DNS yang kita
inginkan. Dengan mengubah DNS kita dapat merubah IP internet kita sesuai dengan
dns yang sedang kita gunakan. Bila kita gunakan DNS Google, maka IP kita
tersamarkan dengan DNS Google tersebut.
Dan jika sobat pengguna internet
aha dan kesulitan membuka situs yang diblokir oleh aha, software ini cocok dan
pas untuk anda gunakan. Baca tutorialnya di blog d'Niell artikel Cara Membuka Situs Yang Diblokir Nawala Project
DNS Jumper video preview:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar